Langsung ke konten utama

Dewa Lolo: MENGAPA ORANG BALI SEMBAHYANG PURNAMA TILEM

Dewa Lolo :

MENGAPA ORANG BALI SEMBAHYANG PADA PURNAMA-TILEM?

Pertanyaan di atas biasanya dijawab secara teologis, pada hari purnama kita memuja Sanghyang Chandra dan Sanghyang Ketu sebagai dewa kecermelangan untuk memohon kesempurnaan dan cahaya suci dari Ida Sanghyang Widi Wasa. Di hari Tilem, kita memuja Dewa Surya untuk melebur segala mala atau kekotoran dalam diri manusia. Di hari Tilem ini diyakini Dewa Surya melakukan tapa-samadhi.

Namun tahukah Anda alasan lain mengapa orang Bali melakukan persembahyangan di hari Purnama dan Tilem? Anand Krishna, dalam buku “Misteri Air”, Mengubah Dunia dengan Kesadaran Baru” (2005) menyebutkan, dalam banyak tradisi kuno, khususnya yang berkembang di India Utara dan Timur Tengah, festival-festival keagamaan selalu dikaitkan dengan bulan purnama.

Disebutkan, pada saat bulan purnama, bukan hanya air laut, tapi air di dalam tubuh kita akan mengalami pasang naik. Pada saat itu pula, energi kita akan ikut meningkat. Oleh sebab itu, mereka yang memahami mekanisme ini akan memanfaatkan momentum ini dengan mengajak umat beragama untuk melakukan zikir atau sembahyang. Dengan cara itu, kesadaran kita dapat ikut meningkat..

Begtiu pula saat hari Tilem atau bulan mati, Karena faktor geografis di mana kelembaban di Indonesia cukup tinggi, pikiran kita memang cenderung kacau. Makanya, akan lebih efektif bila kita berzikir pada saat bulan mati. Saat tidak terlihat bulan. Pada saat itu, pengaruh air dalam tubuh kita akan berkurang. Pikiran kita relatif tenang, tidak mudah bergejolak,” tulis Anand.

Tradisi lama menyarankan kita untuk makan sedikit bahkan berpuasa. Dengan cara itu, kita memberikan ruang pada badan kita supaya air bisa bergerak dengan leluasa. Bila terlalu banyak makanan dalam tubuh, air heksagonal pun akan sedikit tersendat untuk menyebar ke berbagai tempat yang penting.

Dijelaskan, penghargaan terhadap air oleh para leluhur kita juga dapat diperhatikan dari simbol-simbol yang dapat ditemukan dalam berbagai patung di Jawa. Patung Wishnu, sifat Tuhan sebagai pemelihara, yang terdapat di Jawa selalu digambarkan sedang memegang kendi berisi air. Air itu sendiri mempunyai makna kehidupan.

“Melihat betapa tingginya kerifan lokal, betapa tingginya penghargaan nenek moyang bangsa Indonesia terhadap air, jauh sebelum adanya penemuan Dr. Emoto, saatnya bagi kita untuk mengangkat kembali Budaya Nusantara. Dalam DNA kita, masih tersimpan memori tentang keluhuran nilai-nilai budaya ini. Mari kita angkat kembali nilai-nilai ini ke permukaan dan kita gunakan untuk membangkitkan bangsa,” tulis tokoh spiritual yang telah menulis lebih dari 180 buku ini.


Gambar oleh Wayan Martino

*Admin

@ PY

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lontar tanpa tulis cakepan baligama

Budaya Bali Om Swastiastu, Om Awighnamastu Namo Siddham. Om Hrang Hring Sah Parama Siwaditya ya Namah. Terlebih dahulu, kami haturkan pangaksama mohon maaf ke hadapan Ida Hyang Parama Kawi serta Batara - Batari junjungan dan leluhur semuanya. Agar supaya, tatkala menceriterakan keberadaan para leluhur yang telah pulang ke Nirwana, kami terlepas dari kutuk dan neraka karena diambil dari berbagai sumber informasi, yang mungkin kurang tepat. Om Tat Pramadat Kesama Swamam. Om Santih  Home ajaran dharma Reiki  obat alternative Obat herbal Proteksi Produk Bali ▼ Belajar Tenaga Dalam Spiritual Bali Belajar Tenaga Dalam Spiritual Bali melanjutkan artikel terdahulu yang bertajuk " Belajar Tenaga Dalam Asli Bali " yang mungkin dapat dikatakan sebagai level atau tingkat dasar dari sekian banyak ilmu spiritual asli bali, berikut ini tyang bermaksud membagikan pemahaman pribadi tyang tentang pengenalan diri manusia, dimana dalam sastra bali lebih dikenal sebagai ajaran Kanda Pat at

Moksa (lontar pasuk wetu) kanda pat

Suka Nyari Artikel Sabtu, 29 Agustus 2015 Sekilas tentang Lontar Pasuk Wetu Sekilas tentang Lontar Pasuk Wetu sebelum membaca sekulas tentang lontar pasuk wetu, ada baiknya anda membaca artikel sebelumnya yang berjudul "Belajar tenaga Dalam Spiritual Bali" karena yang dibahas berikut ini ada kaitannya dengan artikel tersebut. "Belajar tenaga Dalam Spiritual Bali" merupakan pendahuluan pemahaman yang dapat digunakan bagi setiap orang yang hendak menekuni ajaran pasuk wetu atau yang lebih dikenal dengan ajaran kanda pat. untuk lebih jelasnya, ajaran tersebut dijelaskan dalam pembahasan berikut ini: Pasuk Wetu (Kanda Pat) Banyak sekali ilmu-ilmu pengetahuan dari para leluhur yg dirahasiakan bahkan banyak yg sudah punah karena lontar-lontar tidak disalin dan hancur karena sudah tua. Maka dari itu marilah kita jaga dan pelajari yg masih tersisa, salah satunya adalah lontar-lontar yang membahas ajaran ‘Pasek Wetu’. Pasuk wetu merupakan ilmu yang mempelajari (cara

Sedhana menuju moksah

SRADDHA OLEH इ कढेक् अतॅ जय ।स॥अग् A. PENGERTIAN MOKSA MOKSA BERSAL DARI BAHASA SANSEKERTA “MUC” BERARTI MEMBEBASKAN ATAU MELEPASKAN. JADI MOKSA ADALAH SUATU KELEPASAN ATAU KEBEBASAN. DIMANA KATA MOKSA DPT DISAMAKAN DENGAN NIRWANA, NISREYASA ATAU KEPARAMARTHAN. MOKSA JUGA BISA DI KATAKAN NIRGUNA BRAHMAN. YANG DIMAKSUD DGN KEBEBASAN DALAM MOKSA IALAH TERLEPASNYA ATMAN DARI IKATAN MAYA, SEHINGGA ATMAN DAPAT MENYATU DENGAN BRAHMAN BAGI MANUSIA YG TELAH MENCAPAI MOKSA BERARTI MEREKA TELAH MENCAPAI ALAM SAT CIT ANANDA. SAT CIT ANANDA BERARTI KEBAHAGIAAN YANG TERTINGGI. SETIAP MANUSIA BISA MENCAPAI MOKSA APABILA IA DGN TEKUN MENGIKUTI PETUNJUK AJARAN AGAMA. JLN YG DITUNJUK OLEH AGAMA UNTUK MENCAPAI MOKSA ADALAH CATUR MARGA YOGA: EMPAT JLN MENUJU TUHAN ATAU BRAHMAN. CIRI-CIRI ORANG YG MENCAPAI MOKSA SETIAP UMAT MANUSIA MAMPU MENCAPAI MOKSA APABILA IA TEKUN MELAKSANAKAN AJARAN AGAMANYA. DI ANTARA KE EMAT JLN TRSBUT UMAT BOLEH MELAKSANAKAN SALAH SATUNYA YANG MEREKA MAMPU LAKSANAKAN SES