Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Dewa Lolo: MENGAPA ORANG BALI SEMBAHYANG PURNAMA TILEM

Dewa Lolo : MENGAPA ORANG BALI SEMBAHYANG PADA PURNAMA-TILEM? Pertanyaan di atas biasanya dijawab secara teologis, pada hari purnama kita memuja Sanghyang Chandra dan Sanghyang Ketu sebagai dewa kecermelangan untuk memohon kesempurnaan dan cahaya suci dari Ida Sanghyang Widi Wasa. Di hari Tilem, kita memuja Dewa Surya untuk melebur segala mala atau kekotoran dalam diri manusia. Di hari Tilem ini diyakini Dewa Surya melakukan tapa-samadhi. Namun tahukah Anda alasan lain mengapa orang Bali melakukan persembahyangan di hari Purnama dan Tilem? Anand Krishna, dalam buku “Misteri Air”, Mengubah Dunia dengan Kesadaran Baru” (2005) menyebutkan, dalam banyak tradisi kuno, khususnya yang berkembang di India Utara dan Timur Tengah, festival-festival keagamaan selalu dikaitkan dengan bulan purnama. Disebutkan, pada saat bulan purnama, bukan hanya air laut, tapi air di dalam tubuh kita akan mengalami pasang naik. Pada saat itu pula, energi kita akan ikut meningkat. Ole h sebab itu, mereka yang m

Kesadaran (bali wisdom)

TRADISI SPIRITUAL LELUHUR NUSANTARA Secara garis besar, ada dua kelompok tradisi spiritual dan agama.  Berdasarkan sifat : 1. Pertama bersifat "Mitologis/ Literal",  2. kedua bersifat "Filosofis/ Simbolik". 1. Tradisi pertama umumnya berdasarkan teks-teks seperti Puranic. Jadi, Dewa dipuja sebagai entitas nyata, ada bentuk nyatanya, ada tempat nyatanya, dst. Lalu, tradisi ini kemudian akan memiliki banyak sekali aturan soal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan berdasarkan apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi pujaanya. Pembicaraan soal "dosa" dan "surga-neraka" merupakan topik yang selalu hangat di sini.Tradisi ini umumnya menganggap keillahian yang dipuja ada di luar diri, di surga, di Vaikunta, di Kailasha, dst. Kemudian, sang penyembah pun dianggap berbeda dengan sesembahannya. 2. Tradisi spiritual kedua umumnya bersifat "Tantrik", yang mana dewata atau entitas illahi lain bukan dianggap mahluk berbeda, namun ad

Kenapa Orang Mengatakan Nasib buruk, karena tidak memandang hidup ini "GAMES"

BAGAIMANA KITA MERUBAH NASIB BURUK? dewalolo141@gmail.com SALAM RAHAYU Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang “kenapa kita mengalami nasib buruk”, tulisan ini sekedar memberikan kilasan bagaimana nasib buruk bisa berubah, sedikit demi sedikit. Nasib buruk diakibatkan oleh adanya wasana buruk yang tersimpan di dalam kesadaran kita. Sebagai contoh, kita pernah melakukan kesalahan tertentu, kemudian kesan (wasana) dari kesalahan tersebut melekat di kesadaran. Tentu kesalahan masa lalu menimbulkan penyesalan dan namanya penyesalan tentu tidak nyaman, yang karena tidak nyaman maka kita pun berusaha untuk mengabaikan perasaan itu. Lama mengabaikan rasa bersalah tersebut kemudian membuat kita lupa kalau rasa itu pernah ada di dalam diri. Namun, lupa bukan berarti hilang. Semua jenis wasana masih ada di dalam diri, hanya saja kita tidak lagi menyadarinya. Karena tidak sadar, kemudian kita tidak bisa lagi mengantisipasi pengaruhnya—termasuk jika rasa bersalah itu kemudian membuat kita

Dewa Lolo : Rahayu "Saudara Kandung Satu Bumi Satu Alam Semesta" Rahayu

KISAH INSPIRATIF : SAUDARA KANDUNG Disebuah desa ada sebuah sumur yang dianggap angker ... hal ini dikarenakan setiap kali penduduk desa ingin mengambil air... tali dan ember yang diulurkan kedalam sumur selalu ditarik ... beberapa ember bahkan terlepas dari talinya ... ada yang membuka simpul tali itu di dalam sumur sana ... sekian lama tidak diketahui penyebab kejadian aneh ini ... . Banyak penduduk desa menyimpulkan bahwa sumur itu dihuni oleh sesosok jin jahat yang suka mengganggu . Karena air merupakan kebutuhan vital penduduk .. tetua desa pun berkumpul ... melalui musyawarah diputuskan bahwa untuk menjawab teka teki sumur angker seseorang harus masuk kedalamnya ... . Tidak ada seorangpun penduduk desa yang berani untuk masuk kedalam sumur karena takut .. kecuali seorang pemuda ... ia bersedia masuk ke dalam sumur dengan satu syarat ... saudara kandungnya harus ikut memegang tali ketika ia masuk kedalam . Orang-orang bertanya " kenapa harus saudaramu ... disini juga ba

PATUS (UPACARA NGABEN DIBALI)

Om swastiastu, Upacara ngaben dibali seperti yang kita ketahui adalah proses pengembalian panca maha butha dengan segala ritual penggabungan dari agama, adat dan budaya, sudah barang tentu sudah menjadi keyakinan. 1. Istilah Patus berupa bahan makanan adalah: bahan makanan yang dibawa oleh masyarakat (anggota banjar dibali) berupa kelapa , beras dan uang untuk beli bumbu dan lauk . 2. Istilah Patus berupa uang adalah : uang untuk mewujudkan istilah patus  diatas. Untuk kemanusiaan manusia dibebani kerja perlu makan. Dimana manusia bisa sekali makan 2-3 iring perorang. Dimana akan diolah oleh anggota banjar dan dinikmati oleh anggota banjar. Kata lain dari anggota banjar untuk anggota banjar Di setiap desa patus beraneka ragam ada dalam bentuk uang atau barang. Sekarang timbul masalah gimana kalau: 1. anggota banjar di aben 1 satu  orang . patus perorang (kelapa 2 beras 2 kilo) atau (uang 50ribu seharga makan anggota banjar) 2. Anggota banjar diaben 2 dua orang. patus pe

JENDRA menurut wepedia

Nyandra adalah deskripsi adegan dengan menggunakan bahasa  prosa pakeliran wayang. Ada dua jenis nyandra, yaitu janturan dan pocapan. Janturan adalah nyandra yang diiringi gamelan ; sedangkan pocapan tidak diiringi gamelan. Di bawah ini adalah contoh nyandra gubahan Ki Harsono Siswocarito dari pedalangan Jawa Barat: Sinareng nira kenya pertangga, watri gumanti sang hyang latri kapundut ima-ima gambura kalawan ancala. Gambura itu awal, ancala di puncak gunung, si Walangtunggal pertanda cerita bertatahkan asta gangga wira tanu patra. Asta itu tangan, gangga itu air, wira itu mumpuni, tanu itu tinta, patra itu kata.Kata dan tinta dibuat aksara wilanjana wilanjani. Wilanjana itu abjad aksara Ha, wilanjani itu abjad aksara Alip. Aksara Alip disebar di belahan Barat, menjadi aksara tiga puluh, Alip ba ta sa. Jangan menamatkan aksara Alip, bukan tempatnya meng-urusi aksara Alip. Melenyapkan aksara Alip, mengeluarkan aksara Ha. Aksara Ha disebar di belahan Timur, jatuh di taanah Jawa, dibuat

Syah siti jenar

Bab Manuggaling Kawula Gusti: Bab Pertama: “Sabda sukma, adhep idhep Allah, kang anembah Allah, kang sinembah Allah, kang murba amisesa.” Pernyataan Syekh Siti Jenar diatas secara garis besarnya adalah: “Pernyataan roh yg bertemu-hadapan dgn Allah, yg menyembah Allah, yg disembah Allah, yg meliputi segala sesuatu.” Ini adalah salah satu sumber pengetahuan ajaran Syekh Siti Jenar yg maksudnya adalah sukma (roh di kedalaman jiwa) sebagai pusat kalam (pembicaraan dan ajaran). Hal itu diakibatkan karena di kedalaman roh batin manusia tersedia cermin yg disebut mir’ah al-haya’ (cermin yg memalukan). Bagi orang yg sudah bisa mengendalikan hawa nafsunya serta mencapai fana’ cermin tersebut akan muncul, yg menampakkan kediriannya dengan segala perbuatan tercelanya. Jika ini telah terbuka maka tirai-tirai Rohani juga akan tersingkap, sehingga kesejatian dirinya beradu-adu (adhep idhep), “aku ini kau, tapi kau aku”. Maka jadilah dia yg menyembah sekaligus yg disembah, sehingga dirinya seba